PENINGKATAN KOMPETENSI LITERASI DIGITAL : GURU TIDAK DAPAT DIGANTIKAN KECERDASAN BUATAN (AI)

Jakarta (Humas MAN 5 Jakarta) — Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama Republik Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Literasi Digital bagi Guru Madrasah sebagai upaya memperkuat kualitas pendidikan Islam di era digital. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, yang turut hadir memberikan arahan kepada para peserta. Jakarta (26/6).
Kegiatan yang diikuti oleh puluhan guru madrasah dari Madrasah Aliyah Negeri Daerah Khusus Jakarta ini digelar disalah satu hotel di Jakarta Pusat selama tiga hari dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi digital secara bijak, kreatif, dan produktif dalam proses pembelajaran.
Dalam sambutannya, Thobib Al Asyhar menekankan peran guru dalam literasi digital di lingkungan madrasah sebagai salah satu kunci utama menuju transformasi pendidikan. "Di era digital ini, peran guru yang tidak dapat digantikan oleh artificial intelligence (AI) adalah personal touch, meskipun kecerdasan buatan (AI) terus berkembang dan mampu membantu dalam berbagai aspek pembelajaran, ada peran mendasar seorang guru yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Guru bukan sekadar penyampai informasi, tetapi juga pendidik yang menanamkan nilai, membentuk karakter, dan menjadi teladan dalam kehidupan nyata." ujar beliau.
Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan berbagai sesi pelatihan seperti penggunaan platform digital dalam pembelajaran, pengenalan keamanan digital, serta pembuatan konten edukatif untuk media sosial dan e-learning madrasah.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para peserta. Salah satu guru peserta yang mewakili MAN 5 Jakarta Utara, Erni Rokhaeci, mengaku sangat terbantu dengan materi yang diberikan. "Saya jadi lebih paham cara membuat media ajar berbasis digital dan menjaga keamanan data pribadi saat online. Ini sangat berguna untuk mendukung pembelajaran di madrasah kami."
Melalui kegiatan ini, Kementerian Agama berharap para guru madrasah dapat menjadi agen perubahan yang mampu mengintegrasikan teknologi digital dengan nilai-nilai keislaman dalam proses pembelajaran, guna mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter. (ER)